FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF
Abstract
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi menular yang masih menjadi masalah kesehatan mayarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini sering menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ lain di tubuh sehingga menimbulkan resiko kesehatan yang serius. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB paru BTA positif di Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Pangkalpinang Tahun 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif memakai desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang tercatat Tuberkulosis Paru di Poli Paru pada bulan Januari sampai Mei 2024 yang berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Pangkalpinang, dalam penelitian ini 48 pasien yang dijadikan sampel dengan metode penarikan sampel secara purpossive sampling. Analisa data yang digunakan adalah analsis Univariat dan Analisis Bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia (p-value = 0,003 α), perilaku merokok (p-value = 0,040< α) dengan kejadian Tuberkulosis Paru BTA positif di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang Tahun 2024. Saran dari penelitian ini adalah agar pasien aktif dalam mencari informasi untuk menambah pengetahun tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Tuberkulosis Paru BTA Positif dan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam proses pencegahan TB paru BTA positif di Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Pangkalpinang.
References
Andayani, S. (2020). Prediksi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan Jenis Kelamin. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 8(2), 135-140.
Apriliasari, R., Hestiningsih, R., Martini, M., & Udiyono, A. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Pada Anak (Studi Di Seluruh Puskesmas Di Kabupaten Magelang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 6(1), 298-307.
Ayaturrahmi, S., & Lestari, D. I. (2019). Faktor Resiko Kejadian Tb Paru Bta Positif di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (Jukmas), 3(2), 112-119.
Damayati, D. S., Susilawaty, A., & Maqfirah, M. (2018). Risiko Kejadian Tb Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Higiene: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2), 121-130.
Donsu, J. D, Harmilah, H, & Adriani, R. B. (2019) Pencegahan Tuberkulosis & Holistic Care.
Donsu, J. D., Yuniritha, E., Palestin, B., Trisnowiyanto, B., Ekwantini, R. D., & Herawati, L. (2020). Booklet Menuju Desa Sehat Bebas Tuberkulosis Pencegahan Tuberkulosis Melalui Program Pengembangan Desa Sehat (Ppds).
Febrian, M. A. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Anak Di Wilayah Puskesmas Garuda Kota Bandung. Jurnal Keperawatan Bsi, 3(2).
Fitriani, D., & Pratiiwi, R. D. (2020). Buku Ajar Tbc, Askep, Dan Pengawasan Minum Obat Dengan Media Telepon. Tangerang Selatan.
Hariadi, E., Buston, E., Nugroho, N., & Efendi, P. (2023). Stigma Masyarakat Terhadap Penyakit Tuberkulosis Dengan Penemuan Kasus Tuberkulosis Bta Positif di Kota Bengkulu Tahun 2022. Journal Of Nursing and Public Health, 11(1), 43-50.
Helaluddin, H. W., & Wijaya, H. (2019). Analisis data kualitatif: sebuah tinjauan teori & praktik. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Hulu, V. T., Salman, S., Supinganto, A., Amalia, L., Khariri, K., Sianturi, E., ... & Syamdarniati, S. (2020). Epidemiologi Penyakit Menular: Riwayat, Penularan Dan Pencegahan. Yayasan Kita Menulis.
Ibrahim, I. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tb Paru di Wilayah Kota Tidore. Global Health, 2(1), 34-40.
Kemenkes, R. I. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Ri.
Kemenkes, R. I. (2021). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Ri.
Kemenkes, R. I. (2022). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Ri.
Kenedyanti. E., & Sulistyorini. L (2017). Analisis Mycobacterium Tuberculosis Dan Kondisi Fisik. Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru
Lestari, N. P. W. A., Dedy, M. A. E., Artawan, I. M., & Buntoro, I. F. (2022). Perbedaan usia dan jenis Kelamin Terhadap Ketuntasan Pengobatan TB Paru di Puskesmas di kota kupang. Cendana Medical Journal, 10(1), 24-31.
Miharti, I. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamenang Tahun 2021. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1(3), 301-308.
Rahmadani, L. (2023). Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Keluarga Pasien Tentang Pencegahan Penularan TB Paru. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia (Indonesian Health Scientific Journal), 8(2), 125-131.
Riskesdas, T. (2007). Laporan nasional RISKESDAS 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Riskesdas, T. (2013). Laporan nasional RISKESDAS 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Riskesdas, T. (2018). Laporan nasional RISKESDAS 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Riza, L.L. (2015). Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kejadian Gagal Konversi Pasien Tuberkulosis Paru Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Rohayu, N., Yusran, S., & Ibrahim, K. (2016). Analisis Faktor Risiko Kejadian Tb Paru Bta Positif Pada Masyarakat Pesisir Di Wilayah Kerja Puskesmas Kadatua Kabupaten Buton Selatan Tahun 2016 (Doctoral Dissertation, Haluoleo University).
Sari, R. P. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Walantaka. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(01), 25-32.
Sejati, A., & Sofiana, L. (2015). Faktor-faktor terjadinya tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 122-128.
Sikumbang, R. H., Eyanoer, P. C., & Siregar, N. P. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tb Paru Pada Usia Produktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 21(1), 32-43.
Sumampouw, O. J. (2017). Pemberantasan Penyakit Menular. Deepublish.
Suriani, N., & Jailani, M. S. (2023). Konsep Populasi Dan Sampling Serta Pemilihan Partisipan Ditinjau Dari Penelitian Ilmiah Pendidikan. Ihsan: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 24-36.
Syapitri, H., Amila, N., Kep, M., Kep, S., Juneris Aritonang, S. S. T., & Keb, M. (2021). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Ahlimedia Book.
Tuntun, M., & Budi, A. S. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Bta Positif Pada Pasien Rawat Jalan di Upt Puskesmas Wonosobo Kabupaten Tanggamus. Jurnal Analis Kesehatan, 5(2), 566-573.
Umar, E. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Kejadian Tbc Dengan, Pengetahuan, Prilaku, Dan Lingkungan Sosial Penderita Tbc Di Rw I Kelurahan Terondol Kota Serang. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(2), 25-32.
Utami, E., Udijono, A., Wuryanto, M. A., & Kusariana, N. (2022). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru Bta Positif di Wilayah Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya Tahun 2021. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 10(3), 330-334.
Wahyuni, V. K., Sulistiyowati, M. A. E. T., & Novitasari, D. (2020). Perbedaan Bta Sebelum Dan Sesudah Pengobatan Tuberkulosis Paru Dengan Strategi Dots. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 4(1), 37-42.
World Health Organization. (2021). Global Tuberculosis Report 2021. In Global Tuberculosis Report 2021
World Health Organization. (2022). Global Tuberculosis Report 2022. In Global Tuberculosis Report 2022
World Health Organization. (2023). Global Tuberculosis Report 2023. In Global Tuberculosis Report 2023.
Copyright (c) 2025 Ayu Marsanda, Hendra Kusumajaya, Kgs. M. Faizal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.