PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENGELOLAAN DEMAM TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG KEGAWATAN KEJANG DEMAM PADA BATITA
Abstract
Kondisi demam sering dianggap hal umum yang sering terjadi pada bayi. Beberapa persepsi ibu tentang kegawatan kejang karena demam masih didapatkan rendah. Banyak ibu yang baru membawa anaknya ke RS setelah kejang di rumah. Kerusakan otak yang terjadi karena kejang demam akan berdampak pada proses tumbuh kembang anak maka sangat penting bagi ibu mendapatkan informasi tentang pengelolaan demam dengan benar sehingga dapat mempunyai persepsi yang positif tentang kegawatan kejang agar anak dapat terhindar dari komplikasi paling berbahaya dari demam yaitu kejang demam yang akhirnya mengakibatkan kematian. Penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan sehingga akan menimbulkan persepsi yang benar dalam merawat anggota keluarga yang sedang sakit dirumah. Mengidentifikasi pengaruh penyuluhan kesehatan terkait pengelolaan demam terhadap persepsi tentang kegawatan kejang demam pada batita. Desain yang digunakan adalahpre-experimental dengan pendekatan pre and posttest one group dengan teknik purposive sampling pada 19 ibu. Instrumen pengumpulan data dengan kuesioner dan analisis pengaruh dengan uji t-test. Hasil uji statistik menunjukkan nilai ????-value 0.000 artinya terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan dengan persepsi tentang kejang demam. Penyuluhan kesehatan tentang pengelolaan demam berpengaruh terhadap persepsikegawatan kejang demam pada anak usia 0-36 batita.
References
Effendi, N. (2012). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat (Ed. 2). Jakarta: EGC.
Fauziah. (2012). Pengaruh pendidikan kesehatan tentang nutrisi prakonsepsi terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik konsumsi makanan sehat wanita pranikah. Tesis. Universitas Indonesia.
Lee, G., Freidman, J. F., Ross-Degnan, D., Hibberd, PL. Goldmann, D. D. (2003). Misconception about colds and predictors of health service utilization. Pediatrics.111: 231-6.
Marwan, R. (2017). Faktor yang berhubungan dengna penanganan pertama kejadian kejang demam pada anak usia 6 bulan – 5 tahun di Puskesmas. Caring Nursing Journal. Vol 1(1): 32-40.
Maulana H. (2009). Promosi kesehatan. Jakarta: EGC.
Mubarak, W. I. (2007). Promosi kesehatan: Sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Grha Ilmu
Pickett, G., & Hanlon, J. J. (2009). Kesehatan masyarakat: administrasi dan praktik. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Plipat, N., Hakim, S., Ahrens, W. R. (2002). The febrile child. In: Pediatric emergency medicine. 2nd Ed. New York: McGraw-Hill. 315-24.
Rakhmat, J. (2003). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riandita, A. (2012). Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan pengelolaan demam pada anak. Jurnal Media Medika Muda.
Tran, T. T., Nguyen, T. N. A., Nguyen, T. H., Nguyen, T. L, Le, T. C., et al. (2003). The impact of health education on mother’s knowledge, attitude, and practice (KAP) of dengue haemorragic fever. Am J Med. Vol 27: 174-80
Copyright (c) 2022 Diah Pujiastuti (Array)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.