MANAJEMEN DIRI DALAM MENGKONSUMSI SERBUK JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) TERHADAP KONTROL GLIKEMIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
Abstract
Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) adalah diabetes terbanyak dari jenisnya, yang mengakibatkan kematian, biaya perawatan yang tinggi yang disebabkan radikal bebas yang merusak jaringan sehingga komplikasi penyakit ini tidak dapat dihindari. Penekanan radikal bebas dapat dilakukan dengna mengkonsumsi bahan herbal yang mengandung flavonoid, yang terdapat pada serbuk jahe (zingiber officinale).Tujuan penelitian mengetahui manajemen diri dalam mengkonsumsi serbuk jahe (zingiber officinale) terhadap kontrol glikemik pada pasien DMT2. Metode penelitian dengan eksperimen desainnya one group pre post control. Riset menghasilkan nilai minimum dan maximun gula darah sebanyak 180 mg/dl dan 600 mg/dl, Median gula darah responden sebelum diberikan serbuk jahe sebanyak 344 mg/dl, dan niai mean dengan nilai kepercayaan 95% berupa batas bawah dan atas yaitu 254.24 dan 479.36. Nilai minimum dan maximun gula darah sebanyak 160 mg/dl dan 520 mg/dl, Median gula darah responden sesudah diberikan serbuk jahe sebanyak 272 mg/dl, dan niai mean dengan nilai kepercayaan 95% berupa batas bawah dan atas yaitu 201.9 dan 380.82. Analisis denganParied T-Testdiperoleh control glikemikp value 0.002 lebih besar dari alpha 0.005 lebih besar, maka bermakna ada efek manajemen diri penggunaaan jahe dalam bentuk serbuk terhadap control glikemik. Rekomendasi penelitian berikutnya meneliti dengan memperbanyak sampel dan dosis yang bervariatif.
References
Arman, E., Almasdy, D., & Martini, R. D. (2016). Pengaruh Pemberian Serbuk Kering Jahe Merah Terhadap Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan, 10(3), 161–169.
Federation, I. D. (2017). IDF diabetes atlas 8th edition. International Diabetes Federation, 905–911.
Fitry, E., Yuliantimi, E., & Haya, M. (2021). Hubungan status gizi dengan produktivitas kera pada pekerja pemetk teh di pt. Sarana mandiri mukti kabupaten kepahiang tahun 2021. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 4(1), 219–228.
Gizi, A. S. P. D. I., Almatsier, S., & Penerbit, P. T. (2005). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Husna, F. (2020). Virus Corona Dampak dari Makanan yang tidak Halal. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i6.15318
Indonesia, P. E., & Praktis, P. (2011). Terapi insulin pada pasien diabetes mellitus. Jakarta: PB PERKENI.
Khan, A, Zaman, G, A. R. . (2009). Antidiabetic Potential of Syzygium sp. An diabetes. J Chinl Biochem Nutr, 44(1), 52–56.
Khusniyati, E., Sari, A. K., & Ro’ifah, I. (2016). Hubungan Asupan Makanan Dengan Status Gizi Pada Santri Pondok Pesantren Roudlatul Hidayah Desa Pakis Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Jurnal Kebidanan Midwiferia, 2(2), 23–29.
Mahmudah, S. (2018). Pengaruh pemberian ekstrak jahe merah (zingiber officinale var rubrum) terhadap kadar kolesterol total pada wanita masa klimakterium menopause. Jurnal Kesehatan Karya Husada, 6(1), 36–49.
Rahayu, E. O., Lestari, T., & Sayuti, N. A. (2016). Influence of Antidiabetic Herbal Medicine to a Decrease Blood Glucose Levels of Diabetes Mellitus Patients at The ‘Hortus Medicus’ Scientification of Jamu Clinic Tawangmangu, Karanganyar. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Volume, 5(1).
Suharto, I. P. S., Lutfi, E. I., & Rahayu, M. D. (2019). pengaruh pemberian jahe (zingiber officinale) terhadap glukosa darah pasien diabetes mellitus. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(3), 76. https://doi.org/10.33366/jc.v7i3.1363
Copyright (c) 2022 Novita Dewi, Supriyadi (Array)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.