PENINGKATAN KEMAMPUAN DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO STROKE MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PELATIHAN
Abstract
Bertambahnya usia akan meningkatkan resiko kejadian stroke. Kader kesehatan merupakan role model dalam peningkatan kesadaran akan bahaya stroke. Tujuan penelitian ini untuk mengalisis pengaruh pendidikan kesehatan metode pelatihan dalam deteksi dini faktor resiko stroke pada kader kesehatan di Posbindu desa Segaran Kecamatan Wates kabupaten Kediri. Desain penelitian ini adalah praeksperement one grup pre post tes desain. Populasi adalah kader Kesehatan, dengan besarsampel 27 orang, dengan teknik sampling jenuh. Varibel penelitian adalah pengetahuan deteksi dini faktor resiko stroke, dengan intrument format penilaian resiko dan kusioner, analisis statistik dengan uji paired T-tes. Hasil penelitian didapat Risiko Stroke Pada kurang dari setengah ringan 48,1% dan faktor resiko stroke didapatkan tinggi sebesar 22,2%. Berdasarkan jenis faktor resikanya: Faktor Tekanan darah berisiko lebih dari 50% sedang (63%), Faktor resiko nadi mayoritas rendah (88,9%,) Faktor Rokok sebagian besar rendah (74,1%), Faktor Kolesterol setengah (51%) rendah. Faktor DM kurang dari setengah rendah (44,4%). Faktor Aktifitas mayoritas sedang (88,9%), Faktor IMT lebih dari 50% (66,7%) tinggi. Faktor Keluarga lebih dari 50% (63%) rendah. Hasil uji statistik perubahan pengetahuan p= 0,003 dan perubahan -0,93 poin. Kesimpulan Kader Posyandu memiliki resiko stroke sedang dan tinggi, pemberian pendidikan kesehatan dengan metodepelatihan efektif meningkatkan pengetahuan deteksi dini faktor resiko stroke.
References
American Stroke Association. (2022). Stroke Risk Factors. Diakses pada 12 Mei 2022. Tersedia di http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/UnderstandingRisk/Understanding-Stroke-Risk_UCM_308539_SubHomePage.jsp
Anderson, P. (2015). New AHA/ASA Guidelines on Primary Stroke Prevention. Medscape Medical News. Tersedia di http://medscape.com/viewarticle/834187
Kemenkes. (2019). Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Bagi Kader. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Bisihop. Warrick. (2019). Atrial Fibrillation Explained. Australia: Dr. Warrick Bishop
Bustan. 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rhineka Cipta
CDC. (2014). Stroke: Stroke Facts. Center for Disease Control and Prevention.
CDC. (2022). Know Your Risk for Stroke. https://www.cdc.gov/stroke/risk_factors.htm
Cherney, K. Healthline (2021). Everything You Need to Know About Atrial Fibrillation. https://www.healthline.com/health/living-with-atrial-fibrillation#prevention
Dian, N. (2012). Gambaran Faktor Risiko Kejadian Stroke pada Pasien Stroke Rawat Inap di Rumah Sakit Krakatau Medika Tahun 2011. Skripsi. FKM UI.
DP2PTM. (2019). Buku Pintar Kader Posbindu. Jakarta: Kemkes.
Dewi Pudiastuti, Ratna. 2011. Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta : Nuha Medika
Ferawati, dkk. (2020). STROKE : BUKAN AKHIR SEGALANYA (Cegah dan Atasi Sejak Dini). Bogor: Guepedia.
Irianto, P. (2017). Pedoman Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Kemenkes. (2017). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi (The Silent Killer).
Kemenkes. (2017). Hidup Sehat Tanpa Rokok. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kemenkes. (2019). Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Bagi Kader. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Lita, dkk. (2021). Tekanan Darah dan Musik Suara Alam Mengkaji Pengaruh, Manfaat, dan Peran Musik baih Tekanan Darah. Surabaya: Global Aksara Pers.
Masniati. (2021). Perilaku Petugas dalam Pelaksanaan Kawasan Tanda Rokok. Pekalongan: Penerbit NEM.
National Diabetes Information Clearinghouse. (2014). Diagnosis of Diabetes and Prediabetes. Diakses pada 12 Mei 2022. Tersedia di https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/tests-diagnosis
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis & NANDA NIC-NOC. Jakarta : MediAction
Rahajeng, dkk. (2013). Pedoman Pengendalian STROKE. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Riza Mawaddatar Rohmah, 2015, Penilaian Tingkat Risiko Dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stroke Pada Masyakarat Binaan Kpkm Buaran Fkik Uin
Syarif Hidayatullah Tahun 2015 , https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37556/1/RIZA%20MAWADDATAR%20ROHMAH-FKIK.pdf, akses tgl 22 Maret 2022 pkl 12.00
Rohman, Riza Mawaddatar. 2015. Penilaian Tingkat Risiko dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan STROKE Pada Masyarakat Bina KPKM Buaran FKIK UIB
Syarif HIdayatullah Tahun 2015. Skripsi. Jakarta: Tidak diterbitkan.
Ruslianti. (2014). Koleterol Tinggi Bukan untuk Ditakuti. Jakarta Selatan: Fmedia (Imprint ArgoMedia Pustaka).
Puspitasari, Putri Nadhirah. (2020). Hubungan Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 12(2): 922-926. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.435
Pongantung, dkk. (2021). Deteksi Dini Resiko Penyakit Stroke pada Masyarakat Mamasa. Abdimas Singkerru 1(1): 24-29.
Wahid, dkk. (2012), Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan, Jakarata; Graha Ilmu.
Copyright (c) 2022 Sandy Kurniajati, Isabela Paradi, Rycho Luchas Puspo Ndaru, Yunita Kristiani (Array)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.