SENAM LANSIA TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDHA USIA ANUGERAH SURABAYA
Abstract
Proses penuaan pada lansia ditandai adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, mental atau psikis yang dapat menyebabkan insomnia. Insomnia yang tidak diatasi dengan baik akan mengakibatkan kerentanan terhadap penyakit dan penurunan kualitas hidup lansia. Salah satu alternatif untuk mengatasi insomnia adalah senam lansia, senam ini akan merangsang mekanisme HPA Axis untuk mensekresi melatonin, kemudian dari hipotalamus akan diteruskan ke pituitary untuk pembentukan beta endorphine dan enchephalin yang dapat menimbulkan kondisi rileks. Tujuan penelitian ini umtuk untuk mengetaahui pengaruh senam lansia terhadap tingkat insomnia lansia di Panti Werdha Usia Anugerah, Surabaya. Penelitian ini menggunakan one group pre-post test design, populasi dalam penelitian ini sebanyak 13 responden dan jumlah sampel 13 responden dengan menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner ISI (Insomnia Severity Index), 2006 dan lembar observasi baik sebelum maupun setelah tindakan kemudian diuji statistic menggunakan uji wilcoxon. Dari hasil penelitian sebelum dilakukan senam lansia responden terbanyak dalam kategori tingkat insomnia sedang yaitu sebanyak 8 orang (62%) dan setelah senam lansia didapatkan responden terbanyak adalah tingkat insomnia dalam kategori ringan sebanyak 6 orang (45%). Setelah itu dilakukan uji statistic wilcoxon dengan hasil 0,002 yang berarti ada pengaruh senam lansia terhadap tingkat insomnia lansia, diharapkan senam lansia ini dapat dijadikan pengobatan alternati untuk menurunkan tingkat insomnia.
Kata kunci: Insomnia, Senam Lansia, Lansia