TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK DAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI
Abstract
Pada lansia dengan hipertensi mereka mencoba menggunakan pengobatan non-farmakologis karena dianggap lebih aman dari pada pengobatan farmakologis yaitu relaksasi, namun banyak lansia yang belum mengetahui manfaat relaksasi utamanya teknik relaksasi autogenik dan teknik relaksasi otot progresif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan teknik relaksasi autogenik dan teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental dengan one group pre-post test design. Populasi pada penelitian ini seluruh anggota Posyandu Lansia Pelangi Pradah Kali Kendal RT 4 Surabaya yang menderita hipertensi sebanyak 30 responden dan jumlah sampel 28 responden dengan menggunakan Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi tekanan darah menurut JNC VII sebelum maupun setelah tindakan kemudian diuji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil tekanan darah setelah diberi relaksasi autogenik sebagian besar prehipertensi sebanyak 11 orang (79%) dan setelah diberi relaksasi otot progresif sebagian besar prehipertensi sebanyak 9 orang (64%). Hasil uji statistik diketahui bahwa pemberian teknik relaksasi autogenik dengan nilai p=0,001 dan pemberian teknik relaksasi otot progresif dengan nilai p=0,005 menunjukkan ada pengaruh relaksasi autogenik dan relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah sedangkan hasil uji statistik perbandingan p=0,541 menunjukkan tidak ada perbedaan teknik relaksasi autogenik dan teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah. Melalui penelitian ini diharapkan teknik relaksasi dapat dipakai sebagai pengobatan alternatif menurunkan tekanan darah khususnya bagi lansia dengan hipertensi.
Kata kunci: Hipertensi, lansia, teknik relaksasi.